Kembali
Tips & Berita Usaha Terkini

Laporan Keuangan Vital untuk UMKM: Kunci Keberhasilan Bisnismu

Oleh Edelin
Share
Copy
asdasd
Laporan Keuangan Vital untuk UMKM: Kunci Keberhasilan Bisnismu

Kenapa sih suatu usaha butuh membuat laporan keuangan? Memang harus apa saja yang dicatat? Layaknya sebuah tulang belakang sebuah bisnis! Laporan keuangan itu memegang semua data dan rahasia UMKM. Jadi seberapa sering suatu UMKM harus membuat laporan keuangan? Ternyata tidak sering juga. Tapi memang harus dilakukan secara konsisten.

Sebelum tahu berapa kali kamu harus tulis laporan, kenali dulu beberapa jenis laporan yang wajib kamu miliki. Ternyata, tidak banyak juga. Meski demikian, setiap laporan yang kamu tulis punya kepentingan tersendiri dengan detail informasi yang berbeda satu sama lainnya. Jadi jangan skip salah satu jenis laporan berikut! Kamu wajib punya semuanya.

Jenis Laporan UMKM


1. Laba Rugi


Laporan laba dan rugi wajib banget ditulis setidaknya setiap akhir bulan. Tapi bisa juga disesuaikan kebutuhan atau arus transaksi. Biasanya, semakin banyak transaksi maka lebih baik semakin dekat. Bisa saja mingguan, bulanan, atau bahkan per periode atau tahunan. Kenapa harus sering? Karena laba dan rugi ini sangat bergantung dengan transaksi bisnis.

Bisa saja setiap bulan akan berubah, bahkan setiap hari atau minggu pun arusnya banyak perubahan. Belum lagi, laporan ini merangkum banyak sekali informasi keuangan sampai paling dasar. Bukan hanya soal penjualan, tapi bisa juga mencakup beban pajak, biaya produksi, pendapatan, sampai detail kecil seperti hutang piutang.

2. Perubahan Modal


Seberapa sering UMKM harus membuat laporan keuangan ekuitas atau modal? Pada dasarnya waktu pembuatan itu sama dengan laporan laba rugi, yakni per periode atau tahunan. Tujuannya apa? Perubahan modal ini berisi informasi nilai perubahan modal yang ada di perusahaan. Karena itu, laporan ini umumnya digunakan untuk perencanaan perusahaan.

3. Arus Kas UMKM


Laporan arus kas itu juga penting karena memberi gambaran kemana uang atau kas uang UMKM-mu. Apakah arus uangmu baik-baik saja? Tujuannya? Untuk prediksi keuangan di waktu ke depan, karena itu isinya bisa mencakup pendanaan piutang, kas, dan operasional. Data yang diberikan pun sangat detail, jadi perlu masukan dari setiap divisi kerja.

Baca juga: Dapatkan Laporan Akuntansi yang Akurat dengan Aplikasi ini!

4. Neraca Keuangan


Balance sheet atau Neraca ini termasuk laporan yang bakal mencakup banyak informasi penting. Informasi itu tentang kinerja, kondisi, posisi keuangan, dan informasi. Intinya seperti timbangan! Isinya akan menjelaskan apakah UMKM kamu baik baik saja, sedang naik, atau turun. Sekali lagi, infonya sangat terperinci karena mencakup detail modal sampai aset.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Disebut juga dengan CALK, laporan ini biasanya digunakan untuk perusahaan besar. Tapi bukan berarti UMKM tidak butuh, terutama kalau bisnis sudah masif. Bisa dikatakan CALK ini seperti sebuah kesimpulan tapi punya penjelasan lengkap tentang performa bisnis. Seberapa sering UMKM harus membuat laporan keuangan? Sesuai kebutuhan.

Urutan Laporan yang Bisa Dilakukan


Ternyata ada aturan atau urutannya karena detail dari satu laporan umumnya dibutuhkan untuk laporan lainnya. Urutan yang paling umum adalah memulai dengan neraca saldo, jurnal penyesuaian sebelum masuk ke neraca lajur. Dari Lajur, baru ke laporan keuangan (laba rugi, modal, dll), lanjut ke penutupan rekening nominal (buku besar), neraca saldo penutupan.

Karena begitu pentingnya laporan keuangan, lebih baik pertimbangkan teknologi bisnis seperti mesin kasir atau point of sale (POS). Kenapa? Karena beberapa teknologi sudah mendukung pencatatan laporan otomatis. Tinggal kamu saja yang mengurus seberapa sering UMKM harus membuat laporan keuangan. Jadi kamu bisa jalankan bisnis dengan maksimal.

Baca artikel lainnya: