Kembali
Tips & Berita Usaha Terkini

Maksimalkan Engagement dengan Sentuhan Story Time ala TikTok Creator

Oleh Della - Marcomm
Share
Copy
asdasd
Maksimalkan Engagement dengan Sentuhan Story Time ala TikTok Creator

Dengan jangkauan global dan fitur bisnis yang ditawarkan, TikTok menjadi platform yang ramah bagi para pengusaha. Apalagi pengguna TikTok umumnya punya engagement yang tinggi untuk membantu meningkatkan penjualan. 

Untuk semakin meningkatkan engagement tersebut, Anda sebagai pelaku bisnis dapat mencoba strategi marketing dengan tren ‘story time’ ala creator TikTok. Seperti apa itu tren story time ala creator TikTok? Yuk simak ulasannya berikut.


Tren Story Time Ala Creator TikTok


Story time merupakan tren yang banyak dilakukan oleh para creator di TikTok. Yang mana TikTok sendiri merupakan platform media sosial yang memungkinkan pengguna untuk membuat video pendek dan membagikannya.

Umumnya video yang dibagikan di TikTok punya durasi sekitar 3 detik sampai 10 menit, isi kontennya beragam sesuai keinginan sang pembuat video. Salah satu bentuk konten yang sedang populer adalah story time ini.

Jadi jenis kontennya adalah story telling, teknik bercerita yang digunakan untuk menyampaikan pesan tertentu. Biasanya para creator di TikTok akan membagikan secara singkat pengalaman mereka mengenai hal tertentu.

Karena pengguna TikTok umumnya memiliki keterlibatan yang tinggi, seringkali para pengguna yang lain akan menanyakan konteks lebih lanjut untuk memahami cerita selengkapnya. Mereka biasanya akan menulis ‘story time’ agar si pemilik video menjelaskan lebih lanjut atau menunjukkan hasil akhir sesuatu.

Ketika creator membuat video baru terkait story time itu, maka ini akan semakin meningkatkan engagement audiens. Fenomena tersebut banyak dimanfaatkan oleh pebisnis, sehingga tren story time dimanfaatkan sebagai salah satu strategi marketing.


Cara Menerapkan Strategi Story Time untuk Marketing


1. Kenali Profil Brand


Jika Anda ingin meningkatkan engagement dengan tren story time ala creator TikTok, maka sangat penting untuk mengenali profil brand agar tahu nilai yang ingin disampaikan melalui konten yang dibuat. 

Dengan begitu, Anda pun nantinya bisa membuat storyline yang relevan dengan value dari brand. Jadi pesan yang ingin disampaikan dapat benar-benar diterima oleh audiens, yang berarti pemasaran bisnis berhasil.


2. Pahami Target Market


Setelah mengenali profil brand, Anda perlu memahami target market. Dengan mengetahui apa yang dibutuhkan dan disukai oleh audiens, maka Anda bisa menciptakan storyline yang sesuai target market. Sehingga mereka akan lebih berminat dan fokus menonton konten. Bahkan keterlibatan audiens juga meningkatkan ketika Anda membuat konten yang sesuai dengan karakter mereka.


3. Pilih Jenis Konten


Ada beberapa jenis konten story telling yang dapat digunakan untuk meningkatkan engagement dengan tren story ala creator TikTok. Cara memilih jenis konten ini bisa disesuaikan dengan target market seperti telah disebutkan sebelumnya.

Misalnya Anda bisa membuat konten berseri seperti ‘A day in my life’ yang menunjukkan cerita berkelanjutan. Konten seperti ini memungkinkan audiens untuk terlibat lebih jauh karena menunggu perkembangan cerita.

Kemudian ada jenis konten story telling mikrocerita, yang menggabungkan elemen visual kuat dengan narasi singkat. Guna menciptakan keterlibatan yang tinggi, Anda bisa memanfaatkan kombinasi antara musik, video pendek, dan gambar untuk menyampaikan pesan penting.

4. Buat Narasi yang Efektif


Setelah mengetahui jenis konten yang ingin dibuat, berikutnya Anda bisa mulai membuat narasi untuk konten tersebut. Buatlah narasi yang efektif, mengingat bahwa TikTok hanya dapat membagikan video singkat. Sebaiknya video juga tidak terlalu lama supaya audiens tidak cepat bosan. Dan terakhir jangan lupa tambahkan CTA (call to action).

Bagaimana, tertarik meningkatkan engagement dengan tren story time ala creator TikTok? Untuk membuat konten yang dapat meningkatkan engagement dengan story time ini, Anda bisa memilih talent dari karyawan sendiri ataupun bekerja sama dengan influencer. Namun pastikan bahwa mereka dapat melakukan story telling yang menarik untuk menggaet minat audiens.

Baca artikel lainnya di sini: