Sebagai pemilik bisnis, tentu para pelaku UMKM harus beradaptasi dengan tren pasar terbaru agar tetap bisa menjalankan bisnis dengan lancar. Tren bisnis biasanya dinamins berubah tiap tahunnya. Dan mengikuti tren yang ada adalah salah satu upaya yang bagus untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Lantas apa tren pasar yang berlaku saat ini ? Yuk simak.
1. Penggunaan Jasa Influencer
Sebenarnya tren pasar ini sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Namun di tahun ini diprediksi akan semakin booming, sehingga Anda sebaiknya bersiap. Jasa influencer yang kerap dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mempromosikan bisnis, kini akan lebih masif diandalkan dalam kegiatan pemasaran.
Itu karena selama ini penggunaan jasa influencer telah terbukti mampu mendorong angka penjualan dan memberikan keuntungan lebih besar. Menariknya lagi, sekarang sudah semakin micro influencer yang bisa digunakan oleh UMKM. Meski pengikutnya tidak terlalu besar, namun mereka mampu menyakinkan audiens yang ditargetkan dengan baik. Sehingga Anda dapat sedikit menghemat biaya promosi.
2. Transformasi Digital yang Dipercepat
Tren pasar terbaru saat ini menunjukkan transformasi digital yang dipercepat. Sebentar lagi Anda pasti akan dapat melihat kelanjutan inovasi sekaligus perkembangan teknologi transformatif seperti internet of things (IoT), artificial intelligence (AI), blockchain, cloud computing, jaringan super cepat protokol seperti 5G, dan augmented reality (VR/AR).
Oleh karena itu, UMKM yang belum melakukan digitalisasi hingga saat ini sebaiknya segera melakukannya. Karena jika tidak, maka ada risiko Anda akan ditinggalkan oleh pelanggan. Itu karena masyarakat yang dinamis mencari sesuatu yang dapat menjawab kebutuhan mereka dengan cepat. Dan transformasi digital yang diterapkan dalam bisnis adalah solusi untuk menjawab kebutuhan pelanggan.
3. Konten Video
Konten yang menggunakan format video mampu memudahkan brand dalam menyampaikan pesan kepada audiens. Sebab video dapat menampilkan apa yang sulit dimengerti melalui teks tertulis. Misalnya untuk konten memadupadankan baju untuk daily life, tutorial menggunakan skincare, konten DIY, dan lain sebagainya.
Tren pasar terbaru berupa konten video seperti ini cenderung mampu mendorong target audiens untuk berinteraksi. Semakin tinggi tingkat engagement video Anda, maka peluangnya akan semakin besar dalam meningkatkan penjualan. Apabila Anda sudah bekerjasama dengan influencer, maka coba ajak mereka untuk membuat video ulasan ketika menggunakan produk dari brand.
4. Inklusivitas dan Representasi
Standar kecantikan masyarakat dulunya yaitu wanita cantik adalah mereka yang punya badan langsing dan berkulit putih. Namun masyarakat sekarang sudah mulai meninggalkan standar tersebut. Mereka justru lebih mendukung brand yang mampu merangkul nilai inklusivitas. Menekankan inklusivitas untuk kelompok yang jarang direpresentasikan selama ini.
Inklusivitas sendiri diartikan sebagai pengakuan atas eksistensi keberadaan dan keberagaman. Sebagai contoh, iklan kosmetik yang melibatkan perempuan dengan berbagai warna kulit, dan iklan fashion yang menggunakan model dengan bentuk tubuh beragam. Brand yang berani merepresentasikan citra seperti itu cenderung lebih disukai oleh masyarakat sekarang ini.
5. Pengumpulan Data Konsumen
Pengumpulan data konsumen menjadi tren pasar terbaru yang tidak boleh dilewatkan oleh para pelaku usaha. Dalam mengambil keputusan bisnis, big data menjadi elemen penting. Karena saat ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga privasi data pribadi, maka bisnis dapat lebih proaktif dalam melakukan pengumpulan data. Misalnya melalui real time messaging, form, atau survei.
Itu dia tren bisnis yang sebaiknya diketahui oleh para pelaku usaha agar bisnis tetap berjalan baik dan mampu berkembang. Tentunya Anda perlu mencari tahu relevansi tren belanja masyarakat dengan bisnis yang dijalankan, agar dapat menjalankan strategi lebih matang. Anda bisa menggunakan Olsera untuk membuat manajemen bisnis lebih mudah. Jadi tidak repot ketika harus memperhatikan tren yang ada. Hubungi kamiuntuk cari tahu lebih lanjut.
