Mengembangkan Usaha Catering dengan Aplikasi Kasir
Tips & Berita Usaha Terkini
Sebelumnya, Anda perlu menentukan target pasar terlebih dahulu seperti pelajar, mahasiswa, karyawan atau anak-anak. Kemudian, cari tahu kebutuhan target pasar dari produk Anda. Contohnya, Anda memiliki bisnis snack. Biasanya, konsumen ingin snack yang baru dengan rasa unik dan lezat. Anda bisa menonjolkan hal tersebut kepada konsumen.
Pelajari apa saja hal yang menarik bagi konsumen agar mereka akhirnya memilih produk Anda daripada lainnya. aAnda bisa menyediakan snack yang langsung disantap sambil bercengkrama dengan teman atau mengerjakan tugas. Hal inilah yang bisa menjadi pendukung USP Anda.
Jika masih belum yakin, Anda bisa menempatkan diri Anda sebagai konsumen. Contohnya, Anda ialah seorang pelanggan yang ingin ke cafe untuk ngopi. PIkirkan menu apa saja yang sekiranya membuat Anda ingin kembali ke café lagi. Selain produk, bisa juga layanan dan desain café yang nyaman. Anda bisa mencari tahunya dengan melakukan survey kepada target pasar.
Setelah mendapatkan survey, Anda akan memperoleh apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan. Anda juga mengetahui ekspektasi konsumen akan produk Anda untuk memenuhi keinginan mereka. Hal ini dinamakan buyer persona dimana Anda memperoleh banyak wawasan mengenai pelanggan dan Anda pun kenal mereka lebih dekat.
Mencari tahu USP bukan berarti mencontek USP yang mereka gunakan tetapi Anda bisa memanfaatkannya sebagai bahan referensi. Mencontek USP pesaing membuat brand Anda kurang menarik. Anda bisa mempelajari USP pesaing dengan mengetahui apa saja kekurangannya. Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan kelemahannya sebagai keunggulan brand Anda.
Baca juga: Langkah Mudah Analisa Kompetitor Bisnis Anda
Setelah melakukan riset target pasar dan USP pesaing, tentu Anda sudah mengetahui apa saja keunikan produk atau jasa yang hendak ditawarkan. Anda bisa memperlihatkan secara spesifik perbedaan bisnis Anda dari pesaing. Dengan begitu, pelanggan akan tertarik membeli produk atau jasa Anda. Anda bisa membuat daftar apa saja keunggulan produk Anda untuk ditonjolkan nantinya.
Anda bisa meneliti fitur atau manfaat dari penggunaan produk Anda seperti kualitas produk, harga, pelayanan atau inovasi khusus. Tentukan nilai tambah yang ditawarkan seperti ketahanan, mudah dipakai atau beragam fitur. Sehingga, pelanggan lebih mudah mengenali produk Anda. Tidak lupa juga untuk menjaga komunikasi antar customer agar mereka tidak menebak-nebak.
Begitu semuanya siap, Anda bisa menerapkan USP sesuai rencana sambil menawarkan produk. Lalu, analisa hasil strategi USP seperti tingkat penjualan dan kepuasan pelanggan. Jika kurang memuaskan, lakukan survey kepada pelanggan untuk mengetahui kelemahan strategi. Bisa saja USP yang dibuat terlalu umum atau tidak spesifik.
Ada banyak strategi yang bisa dilakukan untuk memilih USP. Anda bisa mengikuti cara di atas agar USP berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa USP berperan penting bagi bisnis agar menarik perhatian pelanggan yang potensial. Penggunaannya pun fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan perubahan pasar.
Baca artikel lainnya:
Pentingnya Memahami USP untuk UMKM!
Pernah dengar USP? USP atau Unique Selling Proposition ialah sebuah teknik atau strategi pemasaran agar suatu brand lebih menonjol daripada pesaing dengan menunjukkan keunikan dan kualitasnya. USP perlu dipertimbangkan oleh penjual sebelum memasarkan produk agar tidak kalah saing.
Sebab, konsumen tentunya akan membandingkan produk dengan produk lainnya sebelum membeli. Beberapa hal yang dipertimbangkan biasanya harga, keuntungan dan ketenaran produk. Agar produk sering dipilih oleh konsumen, Anda bisa menentukan USP seperti di bawah ini.
Cara Memilih USP yang Ampuh
1. Pelajari Kebutuhan Target Pasar
Sebelumnya, Anda perlu menentukan target pasar terlebih dahulu seperti pelajar, mahasiswa, karyawan atau anak-anak. Kemudian, cari tahu kebutuhan target pasar dari produk Anda. Contohnya, Anda memiliki bisnis snack. Biasanya, konsumen ingin snack yang baru dengan rasa unik dan lezat. Anda bisa menonjolkan hal tersebut kepada konsumen.
Pelajari apa saja hal yang menarik bagi konsumen agar mereka akhirnya memilih produk Anda daripada lainnya. aAnda bisa menyediakan snack yang langsung disantap sambil bercengkrama dengan teman atau mengerjakan tugas. Hal inilah yang bisa menjadi pendukung USP Anda.
Jika masih belum yakin, Anda bisa menempatkan diri Anda sebagai konsumen. Contohnya, Anda ialah seorang pelanggan yang ingin ke cafe untuk ngopi. PIkirkan menu apa saja yang sekiranya membuat Anda ingin kembali ke café lagi. Selain produk, bisa juga layanan dan desain café yang nyaman. Anda bisa mencari tahunya dengan melakukan survey kepada target pasar.
2. Pelajari Perilaku Target Pasar
Setelah mendapatkan survey, Anda akan memperoleh apa saja yang mereka inginkan dan butuhkan. Anda juga mengetahui ekspektasi konsumen akan produk Anda untuk memenuhi keinginan mereka. Hal ini dinamakan buyer persona dimana Anda memperoleh banyak wawasan mengenai pelanggan dan Anda pun kenal mereka lebih dekat.
3. Kenali USP Pesaing
Mencari tahu USP bukan berarti mencontek USP yang mereka gunakan tetapi Anda bisa memanfaatkannya sebagai bahan referensi. Mencontek USP pesaing membuat brand Anda kurang menarik. Anda bisa mempelajari USP pesaing dengan mengetahui apa saja kekurangannya. Dengan begitu, Anda bisa memanfaatkan kelemahannya sebagai keunggulan brand Anda.
Baca juga: Langkah Mudah Analisa Kompetitor Bisnis Anda
4. Buat Keunikan
Setelah melakukan riset target pasar dan USP pesaing, tentu Anda sudah mengetahui apa saja keunikan produk atau jasa yang hendak ditawarkan. Anda bisa memperlihatkan secara spesifik perbedaan bisnis Anda dari pesaing. Dengan begitu, pelanggan akan tertarik membeli produk atau jasa Anda. Anda bisa membuat daftar apa saja keunggulan produk Anda untuk ditonjolkan nantinya.
Anda bisa meneliti fitur atau manfaat dari penggunaan produk Anda seperti kualitas produk, harga, pelayanan atau inovasi khusus. Tentukan nilai tambah yang ditawarkan seperti ketahanan, mudah dipakai atau beragam fitur. Sehingga, pelanggan lebih mudah mengenali produk Anda. Tidak lupa juga untuk menjaga komunikasi antar customer agar mereka tidak menebak-nebak.
5. Analisis USP
Begitu semuanya siap, Anda bisa menerapkan USP sesuai rencana sambil menawarkan produk. Lalu, analisa hasil strategi USP seperti tingkat penjualan dan kepuasan pelanggan. Jika kurang memuaskan, lakukan survey kepada pelanggan untuk mengetahui kelemahan strategi. Bisa saja USP yang dibuat terlalu umum atau tidak spesifik.
Ada banyak strategi yang bisa dilakukan untuk memilih USP. Anda bisa mengikuti cara di atas agar USP berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa USP berperan penting bagi bisnis agar menarik perhatian pelanggan yang potensial. Penggunaannya pun fleksibel sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan perubahan pasar.
Baca artikel lainnya: