Efek Psikologis dari Desain Café yang Bikin Pelanggan Nyaman dan Balik Lagi!
Oleh Della - Marcomm
Share
Efek Psikologis dari Desain Café yang Bikin Pelanggan Nyaman dan Balik Lagi!
Akhir-akhir ini, beragam jenis café yang hadir dengan desain unik seperti area indoor dan outdoor. Selain kesan estetik, ternyata ruangan juga memberikan dampak pada psikologis bagi pengunjung. Hal ini berhubungan dengan teknik desain ruangan tersebut. Bahkan, penelitian mengatakan bahwa keterampilan seseorang meningkat saat berada di ruangan dengan desain terbaik.
Maka dari itu, banyak pemuda yang suka menikmati waktu luangnya di tempat terbuka seperti café yang menyuguhkan nuansa menenangkan. Ternyata, ruang tertutup café juga memberikan efek psikologis yang perlu dipelajari. Berikut apa saja efek psikologis desain café ruang terbuka dan tertutup.
Dampak Psikologis dari Desain Café Outdoor dan Indoor
1. Suasana Ramah
Desain Café yang berwarna hangat seperti netral lembut, abu-abu hangat serta nuansa alami mampu memberikan kesan nyaman dan ramah. Bisa dibilang bahwa warna hangat berpengaruh positif dalam sisi psikologis konsumen sehingga café dapat meningkatkan durasi kunjungan serta kepuasan pelanggan.
2. Ketenangan
Nuansa desain café juga bisa memberikan efek ketenangan. Misalnya, ruangan outdoor yang dilengkapi efek penerangan secara alami dari tiupan angin, dedaunan hijau serta bau alam yang segar. Hal ini tentunya memberikan kesenangan dan hiburan semata untuk mengurangi kejenuhan.
Desain interior dengan warna lembut juga bisa memberikan efek relaksasi pada café. Warna-warna menenangkan ini biasanya lavender, hijau pucat dan biru lembut. Misalnya, café yang didominasi warna biru dengan efek menenangkan. Bahkan, ruangan ini memberikan dampak signifikan dalam menurunkan tekanan darah serta detak jantung.
3. Mempengaruhi Emosi
Segala hal yang ditangkap oleh indra dapat menghasilkan persepsi atau pandangan yang berbeda-beda. Sebab, indra akan menerima sesuai pengalaman yang diperoleh. Setiap orang pun memiliki pengalaman yang berbeda sehingga bersifat subjektif. Misalnya, warna hangat dapat membangkitkan rasa semangat dan gairah.
Warna dingin seperti biru, hijau dan ungu mampu membangkitkan perasaan tenang serta kalem. Meski begitu, warna desain café juga tidak bisa dipisahkan dari elemen lain seperti pencahayaan, tekstur dan furniture. Kadar intensitas cahaya mampu mempengaruhi ketajaman warna sehingga memberikan impresi warna yang berbeda-beda.
Pencahayaan yang baik membuat objek tampak menarik serta istimewa. Sebaliknya, pencahayaan buruk menghadirkan visual yang kurang menarik. Oleh sebab itu, pemilik café wajib merancang desain yang seimbang agar memberikan kesan positif dan pengunjung pun nyaman.
4. Mempengaruhi Karakter dan Merespon Otak
Tidak hanya warna dan cahaya, konsep ruangan juga dapat mempengaruhi karakter pengunjung. Salah satunya yakni konsep desain industrial yang identik dengan desain unfinished pada dinding beton atau bata yang terekspos. Prinsip interior ini menggambarkan karakter jujur, keras dan menarik.
Perlu dicatat bahwa otak lebih menyukai pola secara alami khususnya pola fractal yang kompleks dan tidak berujung. Saat melihat pola pada desain outdoor maupun indoor cade, otak langsung mengenali fractal yang dipersepsikan sebagai pola tertentu. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa otak memberikan respon negatif yang dipicu alam bawah sadar.
Adapun desain fractal ialah desain interior yang memadukan pola geometris jika bagian-bagiannya disatukan dalam satu kesatuan. Sehingga, menghasilkan sebuah desain yang indah dan menarik. desain ini biasanya dijumpai pada furniture café seperti meja, lampu, dinding, hiasan meja dan kabinet.
Itulah apa saja dampak psikologis dari desain café baik outdoor maupun indoor. Bisa dibilang bahwa setiap elemennya mempengaruhi karakter, emosi dan perasaan pengunjung. Mulai dari warna, cahaya, pola hingga konsep desain ruangan. Pengunjung bisa memilih area mana yang sekiranya memberikan efek positif sedangkan pemilik café bisa menyediakan tempat yang nyaman dan menenangkan.
