Kembali
Tips & Berita Usaha Terkini

Profit Melonjak dengan Bisnis E-commerce

Oleh Della - Marcomm
Share
Copy
asdasd
Profit Melonjak dengan Bisnis E-commerce

Di era digital seperti sekarang, para pebisnis sudah mulai beralih menggunakan platform online untuk berjualan. Dimana website dan marketplace merupakan dua platform online yang banyak digunakan oleh bisnis saat ini.

Yang menjadi pertanyaan, sebaiknya pilih mana antara website dan marketplace untuk menjual produk atau jasa yang ditawarkan secara online? Untuk menjawab pertanyaan itu, yuk simak ulasan singkat pengenalan tentang website dan marketplace berikut.


Website Vs Marketplace


1. Definisi


Dari hal yang paling mendasar, Anda perlu memahami perbedaan definisi antara website dan marketplace terlebih dahulu. Meskipun sama-sama dapat digunakan untuk bisnis jual beli barang dan jasa, nyatanya website berbeda dengan marketplace.

Website di sini adalah kumpulan dari beberapa halaman web yang saling terhubung, berisikan media seperti gambar, video, ataupun teks. Desain website bisa diatur sedemikian rupa sesuai keinginan pemilik bisnis, Anda bahkan bisa menambahkan berbagai fitur untuk membuatnya lebih menarik sebagai online shop.

Sementara itu, marketplace merupakan platform online berbentuk aplikasi atau website yang menjadi tempat jual beli. Pada marketplace tersebut terdapat pihak ketiga yang mengelola, sehingga Anda disebut mitra kerja oleh pemilik marketplace. Di sini ada fitur yang memudahkan belanja seperti foto produk dan lain-lain, namun Anda tidak bisa mengubah layout fitur tersebut.


2. Kompetitor


Mengenal tentang website dan marketplace, Anda akan merasakan perbedaan dari sisi persaingan pasar. Memang sudah sewajarnya berjualan akan berhadapan dengan para kompetitor. Akan tetapi, persaingan yang terjadi dengan kompetitor akan sangat tinggi pada sebuah marketplace.

Itu karena saat menulis keyword di kolom pencarian, marketplace memunculkan produk dari berbagai brand dan toko di waktu yang bersamaan. Sementara website dapat menjadi online shop pribadi Anda. Jadi calon pelanggan yang mampir ke website hanya akan melihat produk-produk dari brand yang Anda miliki saja.

3. Hubungan dengan Konsumen


Dengan model bisnisnya yang sudah jelas berbeda, tentu membangun hubungan dengan konsumen melalui website dan marketplace akan berbeda. Dimana Anda bisa lebih leluasa melakukan berbagai cara untuk membangun hubungan dengan konsumen melalui website.

Misalnya dengan memasang fitur live chat, mengarahkan pengunjung ke akun media sosial, menawarkan berlanggan email, dan lain-lain.

Sedangkan di marketplace caranya sangat terbatas, meskipun Anda tetap bisa membangun hubungan dengan konsumen. Itu karena Anda mungkin hanya dapat menghubungi konsumen via chat. Terkadang ada pula marketplace yang menawarkan fitur live untuk berinteraksi dengan pelanggan.

4. Penetapan Ongkos Kirim


Perbedaan lainnya dari website dan marketplace bisa dilihat dari penetapan ongkos kirim. Memakai website sebagai platform promosi dan jual beli memungkinkan Anda mengatur ongkos kirim secara fleksibel. Anda bisa mencapai win-win solution dengan mendiskusikannya dengan customer.

Berbeda halnya dengan marketplace, karena semuanya murni tergantung sistem. Anda sebagai pemilik lapak tidak bisa menentukan ongkos kirim di nominal kisaran berapa. Meski begitu, seringkali marketplace bekerjasama dengan pihak ekspedisi untuk meringankan biaya ongkos kirim tersebut.

5. Sistem Pembagian Keuntungan


Karena ekosistem website 100% milik Anda sendiri, maka tidak akan ada yang namanya sistem pembagian keuntungan. Anda hanya perlu mengeluarkan biaya untuk penyewaan domain, hosting, serta maintenance website. Itu pun biasanya dilakukan setiap satu tahun sekali saja.

Sementara marketplace mengharuskan Anda membagi keuntungan penjualan. Persentase potongannya tergantung dari marketplace yang Anda pilih sebagai tempat berjualan, bisa 5-25% per transaksi yang telah dilakukan.

Sederhananya, website adalah toko yang Anda bangun dan marketplace adalah lapak yang Anda sewa untuk berjualan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri sehingga bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Anda bahkan dapat berjualan di kedua platform untuk memperoleh keuntungan lebih. Untuk mempermudah transaksi di setiap platform tersebut, Anda dapat memanfaatkan sistem point of sale (POS) Olsera.

Olsera POS tidak hanya membantu dalam proses transaksi, tetapi juga terintegrasi dengan berbagai marketplace, memungkinkan Anda mengelola semua penjualan dari satu tempat. Dengan fitur manajemen stok yang efisien, Anda bisa memastikan ketersediaan produk secara real-time, serta memanfaatkan data penjualan untuk mengatur strategi pemasaran dan diskon yang lebih efektif. Dengan demikian, Anda tidak hanya bisa mengoptimalkan keuntungan dari penjualan online, tetapi juga mengurangi beban biaya yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga. Tertarik menggunakan Olsera? Yuk, hubungi Tim Olsera sekarang.