Kembali
Tips & Berita Usaha Terkini

Perbedaan Gaya, Strategi, dan Pendekatan Milenial vs. Gen Z dalam Bisnis

Oleh Ridho
Share
Copy
asdasd
Perbedaan Gaya, Strategi, dan Pendekatan Milenial vs. Gen Z dalam Bisnis

Akhir-akhir ini, sosial media diramaikan dengan topik Milenial dan Gen Z yang memiliki perilaku berbeda. Perlu diketahui bahwa generasi muda kini terbagi menjadi 2 jenis yakni generasi Y dan Z yang biasa dikenal sebagai Gen Z. Sementara itu, generasi milenial ialah kelahiran tahun mulai dari 1981 hingga 1996.

Dua generasi tersebut memiliki tingkat produktivitas yang tinggi sehingga menjadi tantangan tersendiri dalam menerapkan strategi pemasaran yang sesuai. Kedua generasi tentu memiliki kesukaan yang berbeda sehingga pelaku bisnis perlu mempelajarinya agar mampu mendapatkan perhatian dari mereka seperti berikut.

Perbedaan Pendekatan Pemasaran Milenial dan Gen Z


1. Gaya Hidup


Seperti yang diketahui bahwa hampir semua orang lebih suka belanja online. Awalnya, hanya milenial yang bisa melakukan belanja online karena umurnya yang mencukupi untuk memiliki kartu debit atau kredit. Namun, kini semua orang bisa melakukannya karena pilihan metode transaksi yang semakin beragam.

Generasi milenial memiliki kesabaran yang tinggi untuk memesan online dan menunggu kiriman paket sampai rumah. Hal ini berbeda dengan Gen Z yang suka instan dan bosan dengan serba online. Mereka lebih suka pergi ke toko offline untuk mendapatkan pengalaman yang berbeda.

Maka dari itu, sistem omnichannel marketing cenderung cocok bagi gen Z. mereka dapat memesan minuman serta makanan dan membayarnya secara online. Lalu, pesanan bisa diambil di toko terdekat sesuai lokasi. Promosi juga efektif menarik minat pembeli baik Gen Z maupun Milenial.

2. Tingkat Loyalitas


Baik gen Z maupun milenial tertarik dengan brand yang dinilai atau memiliki review positif. Sehingga, sangat penting untuk membuat konten promosi yang original, asli atau otentik apa adanya. Maka dari itu, pemasaran konvensional kurang menarik di mata mereka. KOL/Influencer kini semakin dibutuhkan untuk mendapatkan keterangan jelas akan sebuah produk atau jasa brand.

Dari situlah, kedua generasi dapat memutuskan sebuah pembelian sehingga generasi lebih tertarik setelah menemukan ulasan dari orang lain yang sudah memakainya. Hal ini biasanya disebut sebagai pemasaran mulut ke mulut. Sehingga, budget pemasaran untuk KOL dapat dijadikan bahan pertimbangan karena generasi tersebut membutuhkannya.

3. Persepsi akan Kebutuhan


Gen Z dan milenial memiliki perbedaan pandangan akan kebutuhan di dalam gaya hidupnya. Menilai menilai bahwa pengeluaran untuk peralatan seperti sepeda adalah kebutuhan tersier karena memenuhi hobi mereka. Berbeda dengan Gen Z yang menganggap bahwaperalatan tersebut terlalu mahal dibeli. Namun, mereka juga bisa menghemat uang untuk membelinya karena sebagai kebutuhan transportasi mereka.

4. Kebiasaan dan Perilaku


Seperti yang diketahui bahwa gen Z adalah generasi yang melek teknologi sehingga perilakunya tentu berbeda dengan generasi lainnya. Mereka juga meluangkan waktu lebih banyak scrolling sosial media seharian. Maka dari itu, target pasar gen Z dan milenial cukup berbeda.

Gen Z sangat senang pada brand yang sering berinteraksi dengan mereka di aplikasi medisis. Maka dari itu, jika ingin menghadirkan produk yang menarik, Anda perlu menerapkan strategi yang lebih personal. Hal ini juga membantu akun bisnis Anda mendapatkan engagement yang besar. Untuk millenial, hadirkan promo di offline store karena mereka lebih suka bertemu temannya sambil berbelanja.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan perilaku milenial dan gen Z yang perlu diperhatikan sebagai target pasar bisnis. Anda perlu menerapkan beberapa strategi branding agar menarik perhatian dan minatnya. Namun, persamaan keduanya yakni ketertarikan akan promo atau potongan harga.


Baca artikel lainnya: