Maksimalkan Pengalaman Pelanggan Terbaik dengan Chatbot!
Tips & Berita Usaha Terkini
Sebelum membahas lebih jauh, perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu jenis atau tipe data pelanggan yang bisa diperoleh. Jenis data pertama yang bisa didapatkan yaitu berkaitan dengan database atau personal. Data ini membicarakan tentang informasi mendasar terkait dengan profil konsumen dalam suatu database perusahan yang sudah dibangun.
Apabila perusahaan telah menggunakan sistem CRM maka akan memperoleh data basic dari konsumen seperti mulai dari nama, nomor telepon, alamat email, dan informasi kontak terkait. Kemudian untuk data demografisnya berkaitan dengan pendapatan dan jenis kelamin. Data pendapatan yang bisa didapatkan yaitu berupa pendapatan tahunan dan juga industri tempat bekerja.
Disini, perusahaan akan memperoleh informasi terkait dengan bagaimana cara pelanggan berinteraksi dengan bisnis. Data pelanggan ini bisa didapatkan dengan mudah menggunakan marketing campaign untuk bisa melacak bagaimana interaksi pengguna dengan akun media sosial, iklan, website atau berbagai jenis platform marketing lainnya yang banyak digunakan saat ini.
Analisis data ini mampu memberikan banyak manfaat bagi perusahan seperti diantaranya untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan buyer journey. Contoh data yang bisa diperoleh oleh perusahan terkait dengan engagement data ini yaitu berkaitan dengan post like/share/replies, e-book downloads, page views, click-through rate, email inquiries, hingga demo requests.
Perusahaan akan mendapatkan informasi secara langsung tentang bagaimana pendapat pelanggan terhadap perusahaan. Data pelanggan yang satu ini akan memberikan pengaruh langsung terkait dengan emosi dan juga perasaan pelanggan terhadap merek atau penawaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam proses penerapan strategi pemasaran.
Bisa dikatakan bahwa data ini akan mempermudah perusahaan dalam memahami seberapa baik dan buruknya produk atau layanan yang diberikan berdasarkan opini publik. Untuk bisa mendapatkan data ini, perusahan bisa menggunakan metode langsung seperti melalui situs web, interviews, aplikasi seluler ulasan, survei online, feedback media sosial dan juga keluhan pelanggan.
Terakhir ada Behavioral Data yang memberikan pemahaman terkait dengan pola dasar pelanggan dalam proses purchasing journey. Dalam hal ini, interaction data bisa dikatakan sebagai bagian dari behavioral data. Untuk bisa mendapatkan behavioral data ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti melalui data transaksi, data kualitatif dan juga penggunaan produk.
Data transaksi yang dimaksud disini yaitu berkaitan dengan pembelian, riwayat pembelian, subscription, pemesanan rata-rata dan lainnya. kemudian untuk data kualitatif mencakup heatmaps dan juga user attention. Sedangkan penggunaan produk dalam data pelanggan berkaitan dengan pengulangan, penggunaan fitur hingga jenis perangkat yang digunakan.
Cara yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan 4 tipe data diatas sebenarnya cukup mudah, perusahaan hanya perlu menggunakan aplikasi atau software yang terbaik seperti Olsera. Aplikasi ini tidak hanya mempermudah operasional tetapi juga ramah bagi pengusaha, namun juga menawarkan banyak fitur dengan harga yang sangat terjangkau dan layanan after sale 24/7 untuk memastikan semua berjalan lancar. Dengan memilih menggunakan aplikasi tersebut, tentunya perusahan akan bisa lebih cepat dalam mengambil keputusan dan juga tindakan yang tepat untuk memajukan bisnis. Tertarik? Yuk, hubungi Tim Olsera sekarang.
Baca artikel lainnya di sini:
Pahami Analitik Data Pelanggan di POS Agar Pelayanan Optimal!
Salah satu cara efektif yang dilakukan oleh perusahaan besar dalam menentukan strategi bisnis yaitu dengan menggunakan analisis data. Proses analisis data ini dapat dilakukan dengan menggunakan data pelanggan. Perusahaan atau pebisnis perlu mengetahui dengan baik bagaimana cara memahami data pelanggan agar bisa menentukan strategi bisnis yang tepat.
Terdapat banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh perusahaan jika memilih melakukan analisis data pelanggan. Disini, perusahaan akan berkesempatan untuk memahami karakteristik pelanggan secara lebih mendalam untuk bisa menentukan strategi marketing paling efisien. Dapat dipastikan bahwa peningkatan retensi pelanggan akan bisa diperoleh dengan mudah.
Memahami Tipe Data Pelanggan
1. Data Basic atau Personal
Sebelum membahas lebih jauh, perusahaan perlu mengetahui terlebih dahulu jenis atau tipe data pelanggan yang bisa diperoleh. Jenis data pertama yang bisa didapatkan yaitu berkaitan dengan database atau personal. Data ini membicarakan tentang informasi mendasar terkait dengan profil konsumen dalam suatu database perusahan yang sudah dibangun.
Apabila perusahaan telah menggunakan sistem CRM maka akan memperoleh data basic dari konsumen seperti mulai dari nama, nomor telepon, alamat email, dan informasi kontak terkait. Kemudian untuk data demografisnya berkaitan dengan pendapatan dan jenis kelamin. Data pendapatan yang bisa didapatkan yaitu berupa pendapatan tahunan dan juga industri tempat bekerja.
2. Engagement Data atau Interaction Data
Disini, perusahaan akan memperoleh informasi terkait dengan bagaimana cara pelanggan berinteraksi dengan bisnis. Data pelanggan ini bisa didapatkan dengan mudah menggunakan marketing campaign untuk bisa melacak bagaimana interaksi pengguna dengan akun media sosial, iklan, website atau berbagai jenis platform marketing lainnya yang banyak digunakan saat ini.
Analisis data ini mampu memberikan banyak manfaat bagi perusahan seperti diantaranya untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan buyer journey. Contoh data yang bisa diperoleh oleh perusahan terkait dengan engagement data ini yaitu berkaitan dengan post like/share/replies, e-book downloads, page views, click-through rate, email inquiries, hingga demo requests.
3. Attitudial Data
Perusahaan akan mendapatkan informasi secara langsung tentang bagaimana pendapat pelanggan terhadap perusahaan. Data pelanggan yang satu ini akan memberikan pengaruh langsung terkait dengan emosi dan juga perasaan pelanggan terhadap merek atau penawaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam proses penerapan strategi pemasaran.
Bisa dikatakan bahwa data ini akan mempermudah perusahaan dalam memahami seberapa baik dan buruknya produk atau layanan yang diberikan berdasarkan opini publik. Untuk bisa mendapatkan data ini, perusahan bisa menggunakan metode langsung seperti melalui situs web, interviews, aplikasi seluler ulasan, survei online, feedback media sosial dan juga keluhan pelanggan.
4. Behavioral Data
Terakhir ada Behavioral Data yang memberikan pemahaman terkait dengan pola dasar pelanggan dalam proses purchasing journey. Dalam hal ini, interaction data bisa dikatakan sebagai bagian dari behavioral data. Untuk bisa mendapatkan behavioral data ini bisa dilakukan dengan beberapa cara seperti melalui data transaksi, data kualitatif dan juga penggunaan produk.
Data transaksi yang dimaksud disini yaitu berkaitan dengan pembelian, riwayat pembelian, subscription, pemesanan rata-rata dan lainnya. kemudian untuk data kualitatif mencakup heatmaps dan juga user attention. Sedangkan penggunaan produk dalam data pelanggan berkaitan dengan pengulangan, penggunaan fitur hingga jenis perangkat yang digunakan.
Cara yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan 4 tipe data diatas sebenarnya cukup mudah, perusahaan hanya perlu menggunakan aplikasi atau software yang terbaik seperti Olsera. Aplikasi ini tidak hanya mempermudah operasional tetapi juga ramah bagi pengusaha, namun juga menawarkan banyak fitur dengan harga yang sangat terjangkau dan layanan after sale 24/7 untuk memastikan semua berjalan lancar. Dengan memilih menggunakan aplikasi tersebut, tentunya perusahan akan bisa lebih cepat dalam mengambil keputusan dan juga tindakan yang tepat untuk memajukan bisnis. Tertarik? Yuk, hubungi Tim Olsera sekarang.
Baca artikel lainnya di sini: