Stop Boros! Terapkan Frugal Living untuk Bisnis yang Lebih Stabil
Tips & Berita Usaha Terkini
Pembuatan menu makanan juga membutuhkan riset pasar dan analisa kompetitor. Anda perlu mengetahui siapa target pasarnya dan keinginannya agar menu menarik perhatian mereka. Anda pun bisa mengembangkan menu yang unik sesuai selera konsumen. Contohnya, pesain menawarkan makanan tradisional dan Anda bisa mencobanya dengan konsep modern.
Kemudian, Anda perlu merancang deskripsi makanan terlebih dahulu. Gunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti sehingga pelanggan memahami dengan mudah. Hindari istilah yang hanya bisa dipahami oleh staf dapur. Anda bisa memberi nama makanan yang sederhana untuk mempersonalisasi dan tamu pun mudah mengingatnya.
Anda bisa bermain dengan pilihan kata untuk hidangan utama agar menjadi hidangan terlaris nantinya. Bahkan, Anda dapat menerapkan tema tertentu pada makanan sesuai target pasar seperti tema mainan tradisional untuk anak-anak. Jika dirasa sudah pas, pastikan semuanya tidak ada kesalahan ejaan dan segera perbaiki sebelum pelanggan membacanya.
Baca juga: Mau Punya Buku Menu Online? Yuk Klik Disini
Setiap pemilik usaha kuliner tentu sudah paham bagaimana cara menghitung biaya makanan. Pada umumnya, biaya makanan sekitar 32% dari harga jual. Anda bisa menghitung semua bahan makanan yang digunakan untuk memasak hidangan sebelum menghitung harga menu.
Usahakan konsisten dengan harga menu dan hindari perbedaan harga yang terlalu mencolok dengan kategori yang sama. Hal ini karena tamu dapat merasa sensitif dengan harga yang lebih tinggi. Misalnya, Anda tidak menjual hidangan ikan sebesar Rp 20.000. Anda bisa membulatkan harga agar tidak terlihat aneh seperti Rp 28.900.
Kemudian, Anda bisa mendaftarkan akun aplikasi kasir yang menyediakan fitur buku menu online seperti Olsera. Anda pun cukup mengunggah foto makanan dan tambahkan deskripsinya. Aplikasi ini juga memudahkan pelanggan dalam bertransaksi sehingga tidak perlu lagi uang tunai untuk membayar.
Adapun penggunaan foto makanan dan minuman harus diperhatikan. Usahakan Anda menggunakan foto terbaik agar mampu meningkatkan penjualan. Foto dapat membantu pelanggan mengetahui Gambaran jelas dan detail mengenai hidangan yang hendak dipilih. Foto juga bisa meningkatkan nafsu makanan yang mendorong pelanggan untuk memesannya.
Jika sudah ada barcode, Anda bisa mencetaknya dan menempelkannya pada setiap meja makan. Pelanggan yang datang pun bisa langsung duduk, memindai barcode dan memilih menu yang akan dipesan. Bahkan, pelanggan juga langsung membayar sesuai dengan metode pembayaran yang dipilih.
Menu yang tersusun pun sesuai stok yang tersedia di dapur. Pelanggan tidak perlu lagi bertanya mengenai stok karena hanya stok yang tersedia saja ada pada menu. Jika stok habis, maka menu makanan akan non-aktif atau sudah tidak bisa dibeli lagi. Hal inilah yang memudahkan kegiatan transaksi sehingga Anda bisa fokus pada hal lain yang lebih penting seperti pemrosesan makanan.
Itulah tips membuat menu makanan sesuai stok yang tersedia. Anda bisa menyiapkan nama, foto dan deskripsi makanan. Anda bisa membuatnya secara kreatif, ikonik, mudah dipahami dan diingat oleh pelanggan agar meningkatkan daya beli. Yuk, tanya ke tim Olsera, dan manfaatkan aplikasi Point of Sales (POS) dalam membuat menu digital untuk usaha Anda.
Baca artikel lainnya:
Cara Cepat Susun Menu Berdasarkan Stok dengan Mudah
Dalam menjalankan usaha kuliner, pembuatan menu yang menarik dan efektif sangat dibutuhkan. Tidak hanya menu fisik, kini Anda juga bisa membuat menu virtual yang hanya menampilkan sesuai stok yang ada. Dengan begitu, pelanggan tertarik membeli dan Anda dapat memenuhi kebutuhannya.
Sebelumnya, Anda perlu memperhatikan beberapa hal dalam membuat menu mulai dari desain, ukuran hingga warna agar pelanggan lebih mudah membaca dan memahami informasi pada menu. Berikut panduan menyusun menu yang menarik, mudah dibaca, dan menyesuaikan dengan stok yang ada.
Cara Membuat Menu Digital sesuai Stok Tersedia
1. Riset Pasar
Pembuatan menu makanan juga membutuhkan riset pasar dan analisa kompetitor. Anda perlu mengetahui siapa target pasarnya dan keinginannya agar menu menarik perhatian mereka. Anda pun bisa mengembangkan menu yang unik sesuai selera konsumen. Contohnya, pesain menawarkan makanan tradisional dan Anda bisa mencobanya dengan konsep modern.
2. Buat Deskripsi
Kemudian, Anda perlu merancang deskripsi makanan terlebih dahulu. Gunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti sehingga pelanggan memahami dengan mudah. Hindari istilah yang hanya bisa dipahami oleh staf dapur. Anda bisa memberi nama makanan yang sederhana untuk mempersonalisasi dan tamu pun mudah mengingatnya.
Anda bisa bermain dengan pilihan kata untuk hidangan utama agar menjadi hidangan terlaris nantinya. Bahkan, Anda dapat menerapkan tema tertentu pada makanan sesuai target pasar seperti tema mainan tradisional untuk anak-anak. Jika dirasa sudah pas, pastikan semuanya tidak ada kesalahan ejaan dan segera perbaiki sebelum pelanggan membacanya.
Baca juga: Mau Punya Buku Menu Online? Yuk Klik Disini
3. Tentukan Harga
Setiap pemilik usaha kuliner tentu sudah paham bagaimana cara menghitung biaya makanan. Pada umumnya, biaya makanan sekitar 32% dari harga jual. Anda bisa menghitung semua bahan makanan yang digunakan untuk memasak hidangan sebelum menghitung harga menu.
Usahakan konsisten dengan harga menu dan hindari perbedaan harga yang terlalu mencolok dengan kategori yang sama. Hal ini karena tamu dapat merasa sensitif dengan harga yang lebih tinggi. Misalnya, Anda tidak menjual hidangan ikan sebesar Rp 20.000. Anda bisa membulatkan harga agar tidak terlihat aneh seperti Rp 28.900.
4. Buat Menu Digital
Kemudian, Anda bisa mendaftarkan akun aplikasi kasir yang menyediakan fitur buku menu online seperti Olsera. Anda pun cukup mengunggah foto makanan dan tambahkan deskripsinya. Aplikasi ini juga memudahkan pelanggan dalam bertransaksi sehingga tidak perlu lagi uang tunai untuk membayar.
Adapun penggunaan foto makanan dan minuman harus diperhatikan. Usahakan Anda menggunakan foto terbaik agar mampu meningkatkan penjualan. Foto dapat membantu pelanggan mengetahui Gambaran jelas dan detail mengenai hidangan yang hendak dipilih. Foto juga bisa meningkatkan nafsu makanan yang mendorong pelanggan untuk memesannya.
Jika sudah ada barcode, Anda bisa mencetaknya dan menempelkannya pada setiap meja makan. Pelanggan yang datang pun bisa langsung duduk, memindai barcode dan memilih menu yang akan dipesan. Bahkan, pelanggan juga langsung membayar sesuai dengan metode pembayaran yang dipilih.
Menu yang tersusun pun sesuai stok yang tersedia di dapur. Pelanggan tidak perlu lagi bertanya mengenai stok karena hanya stok yang tersedia saja ada pada menu. Jika stok habis, maka menu makanan akan non-aktif atau sudah tidak bisa dibeli lagi. Hal inilah yang memudahkan kegiatan transaksi sehingga Anda bisa fokus pada hal lain yang lebih penting seperti pemrosesan makanan.
Itulah tips membuat menu makanan sesuai stok yang tersedia. Anda bisa menyiapkan nama, foto dan deskripsi makanan. Anda bisa membuatnya secara kreatif, ikonik, mudah dipahami dan diingat oleh pelanggan agar meningkatkan daya beli. Yuk, tanya ke tim Olsera, dan manfaatkan aplikasi Point of Sales (POS) dalam membuat menu digital untuk usaha Anda.
Baca artikel lainnya: