All You Can Eat vs. A La Carte, Mana Biaya Operasional yang Lebih Murah?
Oleh Della - Marcomm
Share
All You Can Eat vs. A La Carte, Mana Biaya Operasional yang Lebih Murah?
Restoran all you can eat (AYCE) kini mulai menjamur dan semakin diminati. Itu karena pelanggan dapat menikmati makan sepuasnya hanya dengan sekali bayar, membuatnya mampu menawarkan pengalaman kuliner yang menarik.
Ini mungkin membuat Anda bingung ketika ingin memulai bisnis F&B, apakah harus memilih konsep AYCE atau lebih baik a la carte, yang menyajikan makanan maupun minuman secara terpisah dan dihargai berbeda-beda. Guna menjawab kebingungan Anda, yuk intip kisaran biaya operasional restoran dengan dua konsep tersebut.
Kisaran Biaya Operasional Kuliner AYCE
Untuk mengetahui kisaran biaya operasional restoran all you can eat, maka Anda perlu mencari tahu detail harga bahan makanan dan alat makan maupun alat masaknya. Karena restoran AYCE pastinya menggunakan sistem dine in, maka biaya untuk menghadirkan baku dan meja juga perlu dihitung.
Alat makan mencakup garpu atau sendok plastik melamin, sumpit plastik melamin, dan piring saji daging plastik melamin. Semua itu bisa mencapai Rp. 60.000 untuk satu set, jadi jika Anda ingin menyediakan misalnya 50 set maka total biaya yang dibutuhkan untuk alat makan sebesar Rp. 3.000.000.
Sementara alat masak mencakup capitan makanan stainless steel, sendok sup stainless steel, dan set prasmanan stainless steel untuk daging serta side dish, dengan kisaran biaya Rp. 3.000.000.
Belum lagi ditambah tempat penyimpanan seperti freezer box, showcase 2 pintu untuk daging, serta water dispenser untuk minuman, dengan kisaran biaya Rp. 10.000.000. Jadi semua peralatan untuk membuka restoran AYCE membutuhkan biaya dengan kisaran Rp. 16.000.000.
Itu untuk AYCE dengan skala kecil dan belum termasuk bahan makanan. Yang mana untuk bahan makanan kira-kira bisa menghabiskan Rp. 1-4 juta per harinya. Jika dihitung, Anda membutuhkan setidaknya modal sekitar Rp. 20.000.000 untuk memulai bisnis AYCE.
Kisaran Biaya Operasional Kuliner A La Carte
Kuliner a la carte ini ada banyak macamnya, jadi biaya operasionalnya tergantung restoran model seperti apa yang Anda jalankan. Apakah mau menyediakan sistem dine in atau sekadar take away saja, itu tentu akan mempengaruhi biaya operasional.
Jika restoran hanya menyediakan take away, itu berarti Anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk kursi dan meja. Kemudian berapa menu yang hendak dijual di restoran juga dapat mempengaruhi biaya operasional untuk pengadaan bahan bakunya.
Jadi mungkin saja Anda membutuhkan modal awal yang sama dengan restoran AYCE, yakni Rp. 20.000.000 seperti di atas. Namun biaya operasionalnya bisa saja membutuhkan biaya lebih rendah atau lebih tinggi dari itu.
Kuliner AYCE atau A La Carte?
Kisaran biaya operasional yang telah dijelaskan di atas tidak mutlak, karena tergantung bagaimana Anda ingin menghadirkan restoran yang dijalankan. Ini juga bisa berbeda lagi apabila Anda memilih menjalankan franchise. Franchise AYCE populer mungkin bisa membutuhkan modal mulai dari Rp. 300 juta.
Selain itu, kini ada banyak pula restoran yang memiliki sistem AYCE namun sekaligus menjual menu a la carte. Tentunya penghitungan biaya operasional pada restoran seperti itu akan berbeda dari restoran AYCE biasa.
Jadi apapun jenis restoran yang Anda pilih, Anda sebaiknya memanfaatkan aplikasi kasir untuk membantu penghitungan biaya operasional. Sistem POS menawarkan fitur pencatatan transaksi unlimited dengan laporan penjualan lengkap. Meski awalnya point of sale hanya berfungsi untuk memudahkan menjalankan transaksi, namun kini manfaatnya semakin luas dalam pengelolaan bisnis. Dengan perkembangan teknologi, fiturnya semakin bertambah. Anda bisa menggunakannya untuk membuat laporan keuangan perusahaan, dimana biaya produksi hingga biaya pengeluaran tercantum secara rinci. Sehingga dari data-data tersebut Anda bisa memantau biaya operasional dengan mudah. Tertarik menggunakan Aplikasi Kasir? Yuk, hubungi Tim Olsera sekarang.
