Panduan Buat Resolusi Bisnis UMKM 2025, Pelaku Usaha Wajib Tahu!
Tips & Berita Usaha Terkini
Barcode sangat mudah digunakan karena pengguna hanya perlu mengarahkan kode ke alat pemindai. Data elektrik pun akan terkonversi secara otomatis dan dikirim ke komputer dalam format sederhana. Alat pemindai atau scanner memiliki gagang serta laser merah untuk membaca kode.
Kode unik diubah menjadi pola garis hitam dan putih atau pola matriks barcode 2D. Pola akan terbaca dengan pantulan cahaya garis atau kotak. Lalu, diubah menjadi sinyal oleh pemindai. Kode pun diterjemahkan menjadi data dan dikirimkan ke sistem secara otomatis untuk disimpan.
Ada 3 jenis alur kerja barcode yakni manual, semi otomatis dan otomatis. Cara manual hanya perlu menggosokkan barcode ke sisi lain. Dengan kode semi otomatis, barcode tidak perlu digosok ke alat scan. Sistem ini sering dijumpai di supermarket. Sementara itu, scanner otomatis sangat memudahkan penggunanya karena tanpa perlu menjajarkan kodenya seperti yang digunakan di gudang.
Perlu diketahui bahwa barcode dapat menyimpan serta mengolah data dalam jumlah banyak dan kompleks dengan akurat. Maka dari itu, tingkat akurasinya cukup tinggi dan lebih baik daripada data manual. Hal ini karena cara manual memiliki resiko yang tinggi dikarenakan kesalahan manusia terutama jika datanya cukup banyak.
Hanya dengan mengarahkan kode pada laser merah, data produk yang keluar dan masuk dapat diakses kapanpun secara real time. Data sistem juga diperbarui secara langsung begitu dipindai. Anda pun tidak perlu melakukan update secara berkala dan manual karena sistem telah dirancang dengan fitur otomatisasi.
Dengan sistem data yang selalu update, kegiatan inventaris semakin mudah. Karyawan tidak perlu masuk ke gudang demi memeriksa stok satu per satu. Sistem bisa langsung diakses kapanpun dan dimanapun. Pengelolaan stok juga semakin mudah karena sistem akan menampilkan stok mana saja yang kurang.
Berbeda dengan teknik tradisional, barcode lebih memangkas waktu dan usaha. Sebab, tugas yang banyak akan tertangani dengan cepat. Setiap kode produk atau stok berisikan informasi yang dibutuhkan seperti nama, jenis, ukuran, warna dan lainnya. Data akan terekam dengan aman dan praktis.
Tidak hanya itu, scanner juga meminimalisir pengeluaran anggaran untuk alat tulis serta sumber daya lain yang biasa digunakan untuk kegiatan inventaris. Semua informasi akan tersimpan secara online tanpa alat tulis serta biaya tambahan lainnya. Dana pun bisa dialokasikan ke kegiatan lain yang lebih penting.
Demikian penjelasan mengenai penggunaan sistem barcode gudang dan cara kerjanya. Bisa dibilang bahwa teknologi ini mendukung kegiatan inventaris seperti mengelola barang dalam jumlah banyak dengan praktis dan efisien. Hanya dengan memindai kode bar pada stok produk, pengelolaan barang di gudang menjadi lebih cepat, terkendali dan akurat. Data akan tersimpan secara otomatis pada sistem.
Sistem Barcode Gudang yang Bikin Kerja Inventaris Jadi Praktis
Di zaman serba teknologi ini, hampir semua benda atau cara kerja sudah terintegrasi dengan barcode atau kode bar. Misalnya, produk di swalayan untuk dipindai di mesin kasir dengan alat. Selain pembayaran, barcode kini juga mendukung kegiatan inventaris.
Representasi data yang dapat dibaca mesin ini terdiri dari batang area gelap serta terang. Kode ini mewakili sekumpulan data yang berupa serangkaian angka. Kode pun kemudian dicetak dengan printer barcode pada label atau permukaan yang terlihat. Untuk mengetahui lebih jelasnya kegunaan dan cara kerja sistem barcode gudang, simak penjelasan di bawah ini.
Pentingnya Sistem Barcode Gudang
1. Mudah Digunakan
Barcode sangat mudah digunakan karena pengguna hanya perlu mengarahkan kode ke alat pemindai. Data elektrik pun akan terkonversi secara otomatis dan dikirim ke komputer dalam format sederhana. Alat pemindai atau scanner memiliki gagang serta laser merah untuk membaca kode.
Kode unik diubah menjadi pola garis hitam dan putih atau pola matriks barcode 2D. Pola akan terbaca dengan pantulan cahaya garis atau kotak. Lalu, diubah menjadi sinyal oleh pemindai. Kode pun diterjemahkan menjadi data dan dikirimkan ke sistem secara otomatis untuk disimpan.
Ada 3 jenis alur kerja barcode yakni manual, semi otomatis dan otomatis. Cara manual hanya perlu menggosokkan barcode ke sisi lain. Dengan kode semi otomatis, barcode tidak perlu digosok ke alat scan. Sistem ini sering dijumpai di supermarket. Sementara itu, scanner otomatis sangat memudahkan penggunanya karena tanpa perlu menjajarkan kodenya seperti yang digunakan di gudang.
2. Akurat
Perlu diketahui bahwa barcode dapat menyimpan serta mengolah data dalam jumlah banyak dan kompleks dengan akurat. Maka dari itu, tingkat akurasinya cukup tinggi dan lebih baik daripada data manual. Hal ini karena cara manual memiliki resiko yang tinggi dikarenakan kesalahan manusia terutama jika datanya cukup banyak.
3. Aksesibilitas
Hanya dengan mengarahkan kode pada laser merah, data produk yang keluar dan masuk dapat diakses kapanpun secara real time. Data sistem juga diperbarui secara langsung begitu dipindai. Anda pun tidak perlu melakukan update secara berkala dan manual karena sistem telah dirancang dengan fitur otomatisasi.
4. Mendukung Kegiatan Inventaris
Dengan sistem data yang selalu update, kegiatan inventaris semakin mudah. Karyawan tidak perlu masuk ke gudang demi memeriksa stok satu per satu. Sistem bisa langsung diakses kapanpun dan dimanapun. Pengelolaan stok juga semakin mudah karena sistem akan menampilkan stok mana saja yang kurang.
5. Hemat Tenaga dan Waktu
Berbeda dengan teknik tradisional, barcode lebih memangkas waktu dan usaha. Sebab, tugas yang banyak akan tertangani dengan cepat. Setiap kode produk atau stok berisikan informasi yang dibutuhkan seperti nama, jenis, ukuran, warna dan lainnya. Data akan terekam dengan aman dan praktis.
Tidak hanya itu, scanner juga meminimalisir pengeluaran anggaran untuk alat tulis serta sumber daya lain yang biasa digunakan untuk kegiatan inventaris. Semua informasi akan tersimpan secara online tanpa alat tulis serta biaya tambahan lainnya. Dana pun bisa dialokasikan ke kegiatan lain yang lebih penting.
Demikian penjelasan mengenai penggunaan sistem barcode gudang dan cara kerjanya. Bisa dibilang bahwa teknologi ini mendukung kegiatan inventaris seperti mengelola barang dalam jumlah banyak dengan praktis dan efisien. Hanya dengan memindai kode bar pada stok produk, pengelolaan barang di gudang menjadi lebih cepat, terkendali dan akurat. Data akan tersimpan secara otomatis pada sistem.