Kembali
Tips & Berita Usaha Terkini

Strategi Menghadapi Dampak Inflasi pada Konsumen dan Bisnis

Oleh Della - Marcomm
Share
Copy
asdasd
Strategi Menghadapi Dampak Inflasi pada Konsumen dan Bisnis

Tingkat inflasi di Indonesia tahun ini memang menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Meski begitu, bukan berarti para pelaku bisnis bisa bersantai. Karena penting diketahui bahwa inflasi dapat memberi dampak yang besar bagi perilaku konsumen, sehingga dapat mempengaruhi kelancaran bisnis Anda.

Oleh karena itu, Anda sebagai penggiat bisnis sebaiknya tahu bagaimana cara analisis dampak inflasi pada perilaku konsumen. Seperti apa dampaknya dan bagaimana pebisnis dapat mengatasinya? Yuk simak selengkapnya pada ulasan berikut.

Apa Itu Inflasi?


Sebelum membahas lebih lanjut dampak dari inflasi pada perilaku konsumen, tentu Anda harus memahami terlebih dahulu apa sih yang dimaksud dengan inflasi itu sendiri. Jadi inflasi ini diartikan sebagai kondisi dimana harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan harga terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. 

Ada beberapa faktor yang menyebabkan inflasi terjadi, seperti meningkatnya jumlah uang yang beredar tanpa ada perubahan pada jumlah barang. Alhasil harga barang pun menjadi naik karena nilai uang yang turun.

Selain itu, peningkatan permintaan pasar yang tinggi ketika barang atau jasa tertentu berkurang juga dapat membuat harga menjadi naik. Namun kondisi yang disebut inflasi ini tidak hanya mengacu pada satu atau dua barang saja, melainkan kenaikan harga barang terjadi secara meluas.

Dan jika terjadi inflasi di luar negeri, ada kemungkinan besar akan terjadi pula di dalam negeri. Karena inflasi pada pasar global dapat mempengaruhi harga impor sehingga biaya produksi di dalam negeri turut meningkat.


Dampak Inflasi Terhadap Perilaku Konsumen


Dampak inflasi terhadap perilaku konsumen bisa dilihat dari daya belinya. Karena biaya hidup yang semakin tinggi, daya beli uang masyarakat pun menurun. Sebab konsumen harus mengeluarkan lebih banyak yang untuk kebutuhan sehari-hari. Alhasil produk yang mereka beli lebih berfokus pada bahan-bahan pokok saja.

Apalagi inflasi menyebabkan ketidakpastian terkait stabilitas ekonomi. Meskipun uang yang dimiliki cukup, biasanya konsumen memilih untuk tidak membelanjakannya lantaran stabilitas ekonomi yang tidak pasti tersebut.

Selain itu, dampak inflasi menunjukkan perubahan dalam pola belanja masyarakat. Dimana konsumen semakin beralih dari belanja konvensional ke belanja online. Itu karena platform e-commerce bisa dengan mudah diakses untuk membandingkan harga. Jadi konsumen bisa membeli produk yang dibutuhkan dengan harga yang paling sesuai kondisi keuangan mereka.


Cara Bisnis Menghadapi Inflasi


Tidak hanya mempengaruhi perilaku konsumen, inflasi juga berpengaruh besar terhadap kelancaran bisnis. Dimana harga bahan baku dan upah yang naik membuat biaya produksi bisnis menjadi semakin meningkat. 

Di sisi lain, sudah disebutkan bahwa dampak inflasi pada perilaku konsumen adalah daya beli yang menurun. Itu berarti akan menciptakan ketidakseimbangan antara biaya produksi dan penjualan bisnis. Alhasil kondisi tersebut seringkali membuat banyak bisnis akhirnya gulung tikar.

Oleh karena itu, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bisnis agar dapat menghadapi badai inflasi. Salah satu cara untuk tetap bertahan adalah dengan beralih ke bisnis online, memanfaatkan aplikasi kasir (POS) yang terintegrasi dengan berbagai marketplace untuk meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional.

Dengan menggunakan aplikasi kasir yang terintegrasi, Anda dapat lebih mudah menjual produk secara online di berbagai platform marketplace, sehingga membuka peluang lebih luas untuk meraih konsumen. Aplikasi kasir modern juga memungkinkan Anda mengelola stok dan diskon secara real-time, yang sangat penting dalam menjaga arus kas di tengah inflasi.

Mengelola Diskon dan Promosi Secara Efisien


Aplikasi kasir yang canggih memungkinkan Anda mengelola diskon dengan lebih efektif, baik di toko fisik maupun online. Misalnya, Anda dapat menawarkan diskon menarik di beberapa marketplace sekaligus tanpa harus mengelola setiap platform secara manual. Dengan strategi promosi yang tepat, Anda bisa menarik lebih banyak pelanggan meski daya beli menurun akibat inflasi.

Meningkatkan Pendapatan dengan Penjualan Multichannel


Selain itu, dengan aplikasi kasir yang terintegrasi, Anda bisa melakukan penjualan di berbagai kanal, baik online maupun offline. Penjualan multichannel ini memungkinkan Anda menjangkau lebih banyak konsumen tanpa harus bergantung pada satu sumber pendapatan. Di tengah inflasi, diversifikasi saluran penjualan ini dapat menjadi kunci untuk meningkatkan pendapatan.

Efisiensi Operasional yang Maksimal


Menghadapi inflasi juga membutuhkan efisiensi operasional yang lebih baik. Aplikasi kasir yang terintegrasi membantu dalam memantau dan mengelola stok dengan cepat, sehingga Anda bisa segera tahu ketika ada produk yang perlu di-restock atau harga bahan baku yang harus segera disesuaikan. Dengan manajemen stok yang lebih efisien, Anda bisa meminimalisir biaya yang tidak perlu.

Kemudian Anda bisa mengadopsi strategi kontrak jangka panjang dengan supplier. Ini akan membantu bisnis menghindari fluktuasi harga yang tajam. Selain itu, Anda dapat melakukan diversifikasi sumber bahan baku agar tidak bergantung pada satu pemasok saja.

Jadi saat harga di satu pemasok terlalu tinggi, Anda masih bisa mendapatkan bahan baku dari sumber lain yang menawarkan harga lebih murah. Efisiensi proses operasional bisnis juga patut dicoba karena mampu membantu mengatasi dampak inflasi tersebut.

Jangan takut menghadapi dampak inflasi pada perilaku konsumen. Jika Anda sudah bersiap, maka bisnis tetap bisa berjalan dengan baik. Terutama jika Anda menjual bahan-bahan pokok, yang umumnya tidak terlalu terpengaruh oleh adanya inflasi. Tertarik menggunakan Olsera? Yuk, hubungi Tim Olsera sekarang.