Hati-hati dengan 4 Faktor Kegagalan dalam Menjalankan Bisnis UMKM Berikut!
Oleh Aan Marcom
Share
Hati-hati dengan 4 Faktor Kegagalan dalam Menjalankan Bisnis UMKM Berikut!
Pengusaha Indonesia seringkali menghadapi banyak faktor yang menyebabkan kegagalan dalam berbisnis UMKM. Dan sebagian besar pengusaha baru tidak menyadari hal ini. Jadi akan sering mengulangi kesalahan yang sama dan mengakibatkan kegagalan. Oleh karena itu, anda perlu memahami apa saja faktor kegagalan dalam menjalankan bisnis UMKM
Mengenal Faktor Kegagalan dalam Bisnis UMKM
Bisnis Sudah Ketinggalan Zaman
Pemilihan jenis bisnis yang akan dijalankan juga menjadi poin penting dalam menganalisis kemungkinan kegagalan. Salah satu faktor yang bisa terjadi yaitu bisnis yang dilakukan sudah ketinggalan zaman. Maksudnya adalah cara yang digunakan untuk menjalankan bisnis udah terlalu tradisional dan produk yang dijual dalam bisnis sudah terlalu kuno dan tidak kekinian
Sebenarnya, produk apapun yang dijual tidak akan pernah menjadi masalah, hanya saja yang perlu diperbaharui yaitu inovasi dalam menciptakan suatu produk berkelas dengan pengemasan modern. dengan melakukan hal tersebut maka dapat dipastikan bahwa bisnis yang dilakukan akan bisa berkembang dengan cepat dan memperoleh banyak keuntungan
Salah satu contoh faktor kegagalan dalam menjalankan bisnis UMKM yaitu dengan menggunakan metode branding tradisional tanpa memanfaatkan situs online yang sudah banyak berkembang saat ini. Hal ini tidak menyatakan bahwa branding offline itu buruk, namun untuk menambah minat para pelanggan maka bisa dilakukan dengan branding online
Proses perencanaan yang Kurang Matang
Anda pastinya sudah sangat sering mendengar pebisnis atau pengusaha yang menyatakan bahwa setiap membantu sebuah bisnis yang menjadi nilai utamanya adalah tekad dan keinginan yang kuat. Namun jika dilihat pada akta di lapangan, memiliki keinginan dan tekad saja tidak cukup untuk bisa sukses dalam menjalankan atau membangun sebuah bisnis
Hal lain yang menjadi poin penting dalam membangun sebuah bisnis yaitu dengan membuat suatu perencanaan dan pengorganisasian yang cermat. Karena tanpa adanya suatu rencana, bisnis Anda secara cepat atau lambat akan mengalami suatu kegagalan atau runtuh. Bentuk perencanaan yang perlu diperhatikan yaitu umumnya berkaitan dengan sumber daya manusia dan pemasaran
Kedua hal tersebut telah diyakini sebagai salah satu bentuk faktor kegagalan dalam menjalankan bisnis UMKM. Apabila bisnis yang dilakukan mengalami kesulitan dalam menemukan sumber daya manusia yang tepat dan juga strategi pemasaran yang kuno atau tidak mengikuti perkembangan zaman akan dapat dengan cepat terhempas dan gagal
Pengelolaan Modal
Jika tidak dikelola dengan baik, jumlah modal perusahaan dapat terus berkurang tanpa pertumbuhan perusahaan yang signifikan. Jika ini terus berlanjut, bisnis Anda akan menghadapi penipuan dan kebangkrutan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, manajemen modal harus menjadi pekerjaan para profesional atau setidaknya orang yang mengerti keuangan.
Lebih Mengutamakan Ekspansi dibanding Kualitas
Ekspansi bisnis bukanlah hal yang buruk dalam bisnis UMKM. Berekspansi ke industri lain juga bisa menjadi cara untuk memperluas bisnis. Namun, jika memperluas bisnis dengan durasi waktu yang terlalu cepat, justru memungkinkanadna mungkin kewalahan mengelola setiap cabang. Apalagi jika perusahaan tidak memiliki personil yang berkualitas dan cukup
Oleh karena itu, jangan langsung fokus mengembangkan bisnis. Pertama, fokus pada peningkatan pada kualitas. Kemudian, ketika karyawan Anda sudah mumpuni dan Anda memiliki modal yang cukup, mulailah mengembangkan bisnis Anda ke lokasi baru. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi faktor kegagalan dalam menjalankan bisnis UMKM
4 hal yang disebutkan diatas perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan melakukan sebuah bisnis. Saat melakukan sebuah bisnis, anda tidak hanya fokus terhadap keuntungan yang bisa diperoleh saja, namun juga segala resikonya. Kemungkinan resiko yang dihadapi bisa diatasi dengan perangkat OLSERA yang mampu menganalisis penjualan bisnis anda
