Kembali
Tips & Berita Usaha Terkini

Dari FOMO Hingga Bisa Mendorong Penjualan Boneka Labubu, Raup Untung dari Tren Labubu dan Pop Mart

Oleh Edelin
Share
Copy
asdasd
Dari FOMO Hingga Bisa Mendorong Penjualan Boneka Labubu, Raup Untung dari Tren Labubu dan Pop Mart

Beberapa waktu terakhir fenomena boneka viral Labubu dan Pop Mart bisa dikatakan bikin shock. Untuk sebuah mainan sederhana yang awalnya seharga 200 ribuan tiba tiba melejit jadi jutaan. Kok bisa? Selain dari konsep viral, permintaan, dan efek tenar, ternyata ada beberapa rahasia bisnis yang wajib para pebisnis tahu.

Pasar aksesoris dan perangkat dengan harga mahal memang kini semakin diminati. Bukan hanya soal kualitas, biasanya ada kesan FOMO (Fear of Missing Out) dari generasi muda yang mendorong pasar ini terus naik. Kalau kamu tertarik untuk angkat fenomena ini jadi bisnis, coba cek info yang satu ini terlebih dahulu.

Dorongan Media Sosial dan Selebriti


Mainan boneka ini sudah cukup lama sejak 2015 namun akhirnya diproduksi massal oleh Pop Mart pada tahun 2019. Sang kreator, yakni Kasing Lung yang berasal dari Hong Kong pun akhirnya bisa melihat produknya masuk pasar besar. Tapi Boneka dengan wajah lucu ini baru viral karena adanya efek media sosial dan selebriti. Pada April 2024, Lisa dari grup K-Pop Blackpink mengunggah foto koleksi Labubu.

Para fans pun langsung penasaran dan mulai membeli. Bahkan selebriti lain juga ikutan koleksi. Akhirnya ketertarikan ke boneka Labubu dan pasar Pop Mart pun meningkat. Kamu bisa gunakan ide ini untuk pemasaran bisnis kekinian, yakni dengan bantuan influencer, media sosial, dan ketenaran untuk menarik pasar atau minat pembeli.

FOMO dan Besarnya Pasar


Aspek FOMO atau takut ketinggalan dan pasar yang besar bisa jadi bisnis potensial dengan cuan besar. Kenapa? Karena semua orang rela membeli meski harga dan cara mendapat produk itu ga masuk akal. Seperti adanya fenomena antri panjang, rebutan, sampai lelang. Kamu bisa ambil kesempatan minat ini saat berbisnis, lalu maksimalkan dengan sistem POS (Point of Sale) yang berkualitas.

Baca juga: Manfaat FOMO dalam Bisnis


Produk Unik Jadi Nilai Plus


Labubu punya penampilan yang unik, yakni boneka menyerupai monster dengan tubuh mungil berbulu, bergigi tajam, dan telinga panjang. Senyumnya juga unik. Alhasil jadi nilai plus yang membuatnya berbeda dari boneka pada umumnya. Contoh ide pembuatan produk unik dan menarik, biar barang kamu berkesan dan layak dibeli. Bahkan punya pasar sendiri.

Aspek Eksklusivitas


Salah satu teknik marketing yang banyak digunakan adalah Eksklusivitas. Pop Mart pakai teknik produk edisi terbatas dan teknik random untuk kesan langka. Kesan eksklusif ini membuat pemilik merasa memiliki produk yang berbeda dan spesial. Kamu bisa pakai teknik ini agar menggenjot konversi pembelian karena adanya unsur tekanan untuk segera membeli.

Pasar Sekunder dengan Genjotan Harga


Pasar sekunder boneka Labubu ini menarik dan aktif. Para kolektor rela membeli dengan harga berkali lipat dari harga aslinya. Bahkan dari harga 200 ribuan bisa sampai jutaan Rupiah. Kamu bisa ambil fenomena ini sebagai contoh bisnis pintar. Kalau kamu punya produk viral dengan demand atau permintaan tinggi, jangan takut untuk naikkan harga.

Kamu bisa cek para retailer Labubu sampai kolektor lokal yang siap menjual figur Labubu dengan harga berlipat. Bahkan dengan bantuan platform daring yang luas, pasar ini semakin menguntungkan. Coba gunakan cara yang sama. Kenali pasar, permintaan, dan tren saat ini. Kemudian jual dengan maksimal dan optimalkan dengan kasir pintar agar bisnis kamu berkembang.

Tertarik untuk coba bisnis serupa? Pasar produk dengan harga tinggi dan FOMO ini memang bisa jadi peluang yang baik. Tapi pastikan juga kamu tahu tekniknya, termasuk juga pakai Aplikasi Kasir Terbaik, Olsera. Yuk, tanya langsung ke Tim Olsera! Dengan begitu kamu bisa memaksimalkan pendapatan, peluang, dan manajemen bisnis agar cuan lebih maksimal.

Baca artikel lainnya: