Peluang Besar Bisnis Jasa Kebersihan di Tahun 2025!
Tips & Berita Usaha Terkini
Sebelumnya, anda perlu menyusun keuangan dengan detail dalam jangka pendek maupun panjang. Anda pun semakin mudah mengalokasikan dana untuk beragam kebutuhan usaha. Contohnya, anggaran untuk satu minggu hingga dua bulan kemudian untuk pemenuhan operasional usaha.
Maka dari itu, pastikan dana yang dikeluarkan ditulis dengan baik dan lengkap. Dana juga sebaiknya dipakai sesuai kebutuhan. Dengan begitu, anda dapat memprediksi jumlah pendapatan yang harus diperoleh. Hal ini membantu anda memperoleh dana lebih besar di masa depan.
Manajemen keuangan sangat membutuhkan pencatatan seluruh kegiatan kas. Pengeluaran langsung dan tidak langsung dengan biaya overhead perlu dipantau. Bagi toko offline, gunakan buku catatan khusus keuangan sebagai pembukuan. Sementara itu, UMKM online bisa menggunakan software kasir seperti Olsera.
Dengan begitu, laporan finansial menjadi lebih transparan. Laporan arus kas yang masuk dan keluar memudahkan anda melakukan penilaian secara berkala. Anda pun dapat memprediksi resiko yang mungkin terjadi. Keputusan bisnis pun bisa ditetapkan dengan yakin dan penuh pertimbangan.
Jika sudah punya keuntungan, pastikan menggunakannya dengan bijak dan tepat. Coba periksa pencatatan keuangan dan atur keuangan sesuai kebutuhan atau rencana yang telah disusun sebelumnya. Namun, anda perlu menyisakan beberapa sebagai Cadangan atau dana darurat.
Jangan lupa sisihkan dana untuk aktivitas produksi, gaji karyawan, modal bisnis dan lain-lain. Dengan begitu, uang bisnis UMKM mengalami perputaran dengan baik. Hindari utang yang tidak dibutuhkan dan bayar cicilan secara teratur. Operasional bisnis juga berjalan dengan lancar sehingga mengarah ke perkembangan usaha yang lebih bagus dan berpotensi.
Dalam menjalankan usaha, keuangan pribadi dan bisnis tidak boleh disamakan. Hal ini karena menghambat pelacakan arus kas dan membuat kebingungan akan percampuran kedua keuangan tersebut. Pebisnis semakin sulit mengelola pajak dan pembayaran lainnya untuk operasional usaha di kemudian hari.
Bisnis UMKM tentu memiliki tagihan yang perlu dibayar dengan deadline yang ditetapkan. Agar keuangan selalu sehat, usahakan membayar tepat waktu sehingga tidak ada tagihan yang jatuh tempo bersamaan. Misalnya, menyisihkan dana untuk membayar pajak setiap tahunnya. Alur kas pun akan terjamin serta perputaran uang pada bisnis masih terus berjalan.
Setiap pebisnis wajib teliti dalam menyesuaikan diri dengan beragam situasi ekonomi pasar. Dalam hal ini evaluasi rutin perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan pada bisnis. Manfaatkan laporan keuangan untuk menilai kondisi keuangan bisnis. Ambil keputusan untuk perkembangan dan rencana selanjutnya.
Ada banyak cara mengatur keuangan untuk UMKM yang bisa anda lakukan. Hal yang terpenting yakni melakukan pencatatan laporan keuangan seperti keluar masuknya kas, laba, keuntungan dan lainnya. Jangan pernah mencampur tabungan usaha dengan pribadi. Pastikan keuntungan usaha dialokasikan untuk kebutuhan bisnis sesuai rencana awal.
Baca artikel lainnya:
Cara Bijak Mengatur Keuangan UMKM agar Bisnis Berkembang
Manajemen finansial atau keuangan berdampak besar pada bisnis sehingga sangat penting untuk menjalankan usaha. Bisnis pun terhindar dari adanya gulung tikar atau hal yang tidak diinginkan lainnya. Maka dari itu, anda perlu merancang strategi yang matang agar aliran dana membantu perkembangan UMKM.
Pengelolaan keuangan yang bagus memudahkan usaha berkembang dengan mudah dalam jangka panjang. Modal pun dapat diputar kembali untuk meningkatkan keuntungan. Dengan begitu, anda bisa mengembangkan usaha lebih besar seperti membuka cabang. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatur finansial UMKM, simak penjelasan di bawah ini.
Panduan Mengatur Keuangan bagi UMKM
1. Tulis Rencana Finansial
Sebelumnya, anda perlu menyusun keuangan dengan detail dalam jangka pendek maupun panjang. Anda pun semakin mudah mengalokasikan dana untuk beragam kebutuhan usaha. Contohnya, anggaran untuk satu minggu hingga dua bulan kemudian untuk pemenuhan operasional usaha.
Maka dari itu, pastikan dana yang dikeluarkan ditulis dengan baik dan lengkap. Dana juga sebaiknya dipakai sesuai kebutuhan. Dengan begitu, anda dapat memprediksi jumlah pendapatan yang harus diperoleh. Hal ini membantu anda memperoleh dana lebih besar di masa depan.
2. Pantau Arus Kas
Manajemen keuangan sangat membutuhkan pencatatan seluruh kegiatan kas. Pengeluaran langsung dan tidak langsung dengan biaya overhead perlu dipantau. Bagi toko offline, gunakan buku catatan khusus keuangan sebagai pembukuan. Sementara itu, UMKM online bisa menggunakan software kasir seperti Olsera.
Dengan begitu, laporan finansial menjadi lebih transparan. Laporan arus kas yang masuk dan keluar memudahkan anda melakukan penilaian secara berkala. Anda pun dapat memprediksi resiko yang mungkin terjadi. Keputusan bisnis pun bisa ditetapkan dengan yakin dan penuh pertimbangan.
3. Gunakan Keuntungan
Jika sudah punya keuntungan, pastikan menggunakannya dengan bijak dan tepat. Coba periksa pencatatan keuangan dan atur keuangan sesuai kebutuhan atau rencana yang telah disusun sebelumnya. Namun, anda perlu menyisakan beberapa sebagai Cadangan atau dana darurat.
Jangan lupa sisihkan dana untuk aktivitas produksi, gaji karyawan, modal bisnis dan lain-lain. Dengan begitu, uang bisnis UMKM mengalami perputaran dengan baik. Hindari utang yang tidak dibutuhkan dan bayar cicilan secara teratur. Operasional bisnis juga berjalan dengan lancar sehingga mengarah ke perkembangan usaha yang lebih bagus dan berpotensi.
4. Pisahkan Tabungan Pribadi dan Usaha
Dalam menjalankan usaha, keuangan pribadi dan bisnis tidak boleh disamakan. Hal ini karena menghambat pelacakan arus kas dan membuat kebingungan akan percampuran kedua keuangan tersebut. Pebisnis semakin sulit mengelola pajak dan pembayaran lainnya untuk operasional usaha di kemudian hari.
5. Bayar Tepat Waktu
Bisnis UMKM tentu memiliki tagihan yang perlu dibayar dengan deadline yang ditetapkan. Agar keuangan selalu sehat, usahakan membayar tepat waktu sehingga tidak ada tagihan yang jatuh tempo bersamaan. Misalnya, menyisihkan dana untuk membayar pajak setiap tahunnya. Alur kas pun akan terjamin serta perputaran uang pada bisnis masih terus berjalan.
6. Evaluasi
Setiap pebisnis wajib teliti dalam menyesuaikan diri dengan beragam situasi ekonomi pasar. Dalam hal ini evaluasi rutin perlu dilakukan untuk mengetahui perubahan pada bisnis. Manfaatkan laporan keuangan untuk menilai kondisi keuangan bisnis. Ambil keputusan untuk perkembangan dan rencana selanjutnya.
Ada banyak cara mengatur keuangan untuk UMKM yang bisa anda lakukan. Hal yang terpenting yakni melakukan pencatatan laporan keuangan seperti keluar masuknya kas, laba, keuntungan dan lainnya. Jangan pernah mencampur tabungan usaha dengan pribadi. Pastikan keuntungan usaha dialokasikan untuk kebutuhan bisnis sesuai rencana awal.
Baca artikel lainnya: