Panduan Buat Resolusi Bisnis UMKM 2025, Pelaku Usaha Wajib Tahu!
Tips & Berita Usaha Terkini
Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini food influencer begitu merajalela di sosial media. Bahkan mereka yang bukan food influencer pun banyak yang suka membagikan foto makanan di sosial media mereka.
Hal itu karena manusia pada dasarnya memang merupakan makhluk visual. Segala sesuatu yang visualnya menarik dan estetik dengan cepat dapat menarik atensi masyarakat. Sehingga foto makanan yang lezat dan menggugah selera menjadi salah satu yang terlihat sangat menarik.
Memamerkan foto makanan akhirnya dapat menjadi tindakan personal branding, menunjukkan seperti apa seseorang ingin dilihat. Lebih jauh, foto makanan tersebut bisa memperlihatkan irisan kecil kehidupan kita kepada orang lain.
Misalnya seseorang mengunggah foto steak yang terlihat mahal, maka foto tersebut bisa menggambarkan bagaimana gaya hidupnya dan membuat iri pada pengikut di media sosial. Dengan mendapat reaksi tanda suka dari para pengikut, mereka yang mengunggah foto makanan akan merasa dihargai seolah sudah memenangkan sebuah penghargaan.
Perasaan itulah yang terus diburu oleh masyarakat, membuat sosial media menjadi ajang pamer foto makanan. Antusiasme ini pun lebih dari sekadar menciptakan engagement dengan followers, tapi juga dapat menjadi bentuk kreativitas seseorang hingga merayakan keunikan kuliner.
Jika Anda bergelut di bidang bisnis F&B, tren pamer makanan di media sosial akan menguntungkan bisnis Anda. Bagaimana bisa? Sebagai contoh, foto satu porsi mie instan yang ditambah dengan berbagai topping saja akan membuat indra-indra yang dimiliki manusia seketika aktif.
Foto yang menggugah selera tersebut akan memicu respons multisensor, mendorong otak untuk membayangkan memakan makanan tersebut. Apalagi otak punya kecenderungan untuk menghubungkan rangsangan visual dengan kenikmatan rasa di masa lalu. Alhasil orang yang melihat foto mi instan yang lezat akan memicu perasaan lapar dan antisipasi yang meningkat.
Untuk mendorong para pembeli mengunggah foto makanan dari bisnis Anda dan menarik perhatian calon pembeli lainnya, maka Anda bisa memulainya terlebih dahulu. Manfaatkan food photography untuk dibagikan ke media sosial bisnis.
Makanan di atas meja yang kecil pun bisa terlihat menarik dengan penataan yang tepat. Supaya makanan itu sendiri on point, maka gunakan permukaan yang benar-benar polos atau setidaknya teksturnya sederhana sebagai tempat untuk foto.
Kemudian manfaatkan sorotan cahaya matahari untuk menerangi makanan, bisa juga dengan memanfaatkan cahaya buatan dari lampu. Gunakan cahaya yang lembut untuk melengkapi makanan dengan sempurna tanpa sorotan yang tajam.
Untuk hasil foto yang bagus, gunakan bahan makanan yang segar. Anda juga bisa bereksperimen dengan gaya makanan untuk membuat hasil foto terlihat lebih menarik. Anda bahkan dapat menambahkan elemen manusia, kemudian ajak pelanggan membuat foto serupa melalui challenge. Itu akan menjadi konten promosi yang bagus untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Yuk manfaatkan tren pamer makanan di sosmed untuk meningkatkan keuntungan bisnis. Anda juga bisa menggunakan sistem point of sale untuk membuat menu digital dengan foto makanan yang menggugah selera.
Foto makanan yang menggugah selera di menu digital kasir pintar akan membuat pelanggan lebih tertarik membeli, membuat penjualan berpotensi meningkat. Jadi bukan hanya buku menu fisik saja, tapi gunakan aplikasi kasir terbaik untuk membuat menu digital agar penjualan bisnis lebih optimal. Selamat mencoba!
Baca artikel lainnya di sini:
Sosmed Jadi Ajang Pamer Makanan Siap-siap UMKM Panen Untung!
Selain berdoa dulu sebelum makan, sekarang muncul ungkapan ‘foto dulu sebelum makan’. Tren memfoto makanan kemudian mengunggahnya ke media sosial memang sedang marak di kalangan masyarakat.
Bahkan tidak sedikit orang yang secara khusus mendedikasikan akun sosial media mereka hanya untuk mengunggah segala sesuatu soal makanan. Adanya fenomena seperti ini dapat menguntungkan UMKM di bidang kuliner. Kenapa? Yuk simak penjelasannya berikut.
Pamer Makanan di Sosial Media
Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini food influencer begitu merajalela di sosial media. Bahkan mereka yang bukan food influencer pun banyak yang suka membagikan foto makanan di sosial media mereka.
Hal itu karena manusia pada dasarnya memang merupakan makhluk visual. Segala sesuatu yang visualnya menarik dan estetik dengan cepat dapat menarik atensi masyarakat. Sehingga foto makanan yang lezat dan menggugah selera menjadi salah satu yang terlihat sangat menarik.
Memamerkan foto makanan akhirnya dapat menjadi tindakan personal branding, menunjukkan seperti apa seseorang ingin dilihat. Lebih jauh, foto makanan tersebut bisa memperlihatkan irisan kecil kehidupan kita kepada orang lain.
Misalnya seseorang mengunggah foto steak yang terlihat mahal, maka foto tersebut bisa menggambarkan bagaimana gaya hidupnya dan membuat iri pada pengikut di media sosial. Dengan mendapat reaksi tanda suka dari para pengikut, mereka yang mengunggah foto makanan akan merasa dihargai seolah sudah memenangkan sebuah penghargaan.
Perasaan itulah yang terus diburu oleh masyarakat, membuat sosial media menjadi ajang pamer foto makanan. Antusiasme ini pun lebih dari sekadar menciptakan engagement dengan followers, tapi juga dapat menjadi bentuk kreativitas seseorang hingga merayakan keunikan kuliner.
Bagaimana UMKM Diuntungkan?
Jika Anda bergelut di bidang bisnis F&B, tren pamer makanan di media sosial akan menguntungkan bisnis Anda. Bagaimana bisa? Sebagai contoh, foto satu porsi mie instan yang ditambah dengan berbagai topping saja akan membuat indra-indra yang dimiliki manusia seketika aktif.
Foto yang menggugah selera tersebut akan memicu respons multisensor, mendorong otak untuk membayangkan memakan makanan tersebut. Apalagi otak punya kecenderungan untuk menghubungkan rangsangan visual dengan kenikmatan rasa di masa lalu. Alhasil orang yang melihat foto mi instan yang lezat akan memicu perasaan lapar dan antisipasi yang meningkat.
Dari situ, orang yang melihat foto tersebut mungkin akan tergerak untuk membeli atau membuat mie instan untuk dimakan. Jadi bayangkan jika yang diunggah adalah foto kuliner yang Anda jual.
Foto yang menggugah selera akan membuat lebih banyak orang tertarik untuk mencicipinya secara langsung. Dengan kata lain, foto makanan Anda yang dibagikan di media sosial dapat meningkatkan penjualan bisnis.
Foto yang menggugah selera akan membuat lebih banyak orang tertarik untuk mencicipinya secara langsung. Dengan kata lain, foto makanan Anda yang dibagikan di media sosial dapat meningkatkan penjualan bisnis.
Tips Memfoto Makanan
Makanan di atas meja yang kecil pun bisa terlihat menarik dengan penataan yang tepat. Supaya makanan itu sendiri on point, maka gunakan permukaan yang benar-benar polos atau setidaknya teksturnya sederhana sebagai tempat untuk foto.
Kemudian manfaatkan sorotan cahaya matahari untuk menerangi makanan, bisa juga dengan memanfaatkan cahaya buatan dari lampu. Gunakan cahaya yang lembut untuk melengkapi makanan dengan sempurna tanpa sorotan yang tajam.
Untuk hasil foto yang bagus, gunakan bahan makanan yang segar. Anda juga bisa bereksperimen dengan gaya makanan untuk membuat hasil foto terlihat lebih menarik. Anda bahkan dapat menambahkan elemen manusia, kemudian ajak pelanggan membuat foto serupa melalui challenge. Itu akan menjadi konten promosi yang bagus untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Yuk manfaatkan tren pamer makanan di sosmed untuk meningkatkan keuntungan bisnis. Anda juga bisa menggunakan sistem point of sale untuk membuat menu digital dengan foto makanan yang menggugah selera.
Foto makanan yang menggugah selera di menu digital kasir pintar akan membuat pelanggan lebih tertarik membeli, membuat penjualan berpotensi meningkat. Jadi bukan hanya buku menu fisik saja, tapi gunakan aplikasi kasir terbaik untuk membuat menu digital agar penjualan bisnis lebih optimal. Selamat mencoba!
Baca artikel lainnya di sini: