Kurma selalu menjadi buah yang sangat ditunggu-tunggu para umat muslim saat bulan Ramadhan. Kebanyakan umat Islam berbuka puasa dengan buah kering manis berwarna coklat ini. Hal ini karena rasa manisnya dapat mengembalikan energi setelah sehari berpuasa
Menariknya, ternyata kurma memiliki nilai yang kaya akan sejarah. Buah berkhasiat ini dapat dibudidayakan selama ribuan tahun dan dapat menghasilkan lebih dari 100 kg kurma per musim. Di Indonesia, kini kurma sering dijumpai di pedagang takjil sebagai menu berbuka. Untuk mengetahui sejarah jualan kurma, simak penjelasan di bawah ini.
Asal-usul Jualan Kurma di Bulan Ramadhan
1. Sejarah Kuno
Sebelum membahas mengenai sejarah kurma di Indonesia, sebaiknya menelusuri sejarah kuno. Kurma diduga berasal dataran Mesopotamia, Palestina atau sekitar Afrika Utara pada 400 SM. Buah juga tersebar di wilayah Afrika, Asia Tengah, Mesir dan sekitarnya sejak 3000 SM. Maka dari itu, kurma disebut sebagai buah tertua yang masih hidup hingga sekarang.
Para pakar juga berusaha menelusuri sejarah kurma dari catatan tertulis Masyarakat Mesir sebelum adanya dinasti Firaun. Pohon kurma juga sempat digunakan sebagai bahan bangunan dan daunnya dianyam untuk membuat kerajinan. Pada saat itu, kurma juga telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan.
2. Dibawa Orang Mesir ke Indonesia
Seperti yang diketahui bahwa pohon kurma berasal dari daerah arid atau beriklim kering, seperti Timur Tengah serta wilayah Afrika Utara seperti Mesir. Budidaya kurma terjadi selama berabad-abad dengan dua arah yang berbeda. Hal ini dimulai dari Mesopotamia sampai Irang dan mencapai Lembah Indus serta Pakistan.
Pada buku berjudul “The Date Palm” yang ditulis oleh Cheng T Chao serta Robert R Krueger, buah kurma sudah lama menjadi tanaman buah penting di daerah Semenanjung Arab, Afrika Utara serta Timur Tengah. Lalu, kurma pun masuk produksi di beberapa wilayah selama 3 abad seperti negara Indonesia, Australia, India, Pakistan, Afrika Selatan, Meksiko dan Amerika Selatan.
Sementara itu, arah lainnya dimulai dari Mesir ke Libya, Sahel serta Maghreb. Akan tetapi, pohon kurma juga ada yang bisa tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Kini, kurma pun mudah didapat dan bisa dijumpai di pasar swalayan besar serta pinggir jalan. Hal ini juga diperkuat dengan adanya anjuran berbuka puasa dari Rasulullah.
3. Tertulis di dalam Al-Quran
Kurma semakin banyak diperjual belikan saat Ramadhan karena adanya tulisan An-Nakhl, An-Nakhil, An-Nakhlah serta An-Nahla yang berarti pohon kurma, kebun kurma serta buah kurma. Selain Ramadhan, kurma juga seharusnya tersedia kapanpun dimanapun dan tidak hanya jadi menu pembuka dan penutup puasa.
Itulah sederet sejarah jualan kurma di bulan suci Ramadhan yang menarik dipelajari. Dengan sederet khasiatnya, berbuka dengan kurma juga termasuk kegiatan mengamalkan sunnah rasul. Penduduk Indonesia yang mayoritas beragama Islam membuat kebutuhan dan impor kurma melonjak sehingga banyak penjual yang memanfaatkan kesempatan ini dengan menjajakan aneka kurma.